HUBUNGAN KECERDASAN
EMOSI
DENGAN MOTIVASI
BERPRESTASI
BAB I
A. LATAR BELAKANG
Kita sebagai pelajar atau Mahasiswa sebagai
elemen terkecil pada level person juga tidak bisa lepas dari tanggung jawab mewujudkan cita-cita besar universitas.
Pada level ini mahasiswa dituntut untuk bersungguh-sungguh melaksanakan
pokok-pokok tri dharma perguruan tinggi
secara proporsional. Tidak hanya sekedar melaksanakan, akan tetapi mahasiswa
juga diharapkan mampu berprestasi dan unggul dalam setiap bidang yang digelutinya.
Untuk bisa berprestasi dalam setiap
bidang digeluti, seseorang dituntut memiliki motivasi barprestasi. Motivasi
berprestasi atau disebut juga dengan need achievement adalah dorongan untuk
mencapai sukses yang ada dalam diri seseorang yang dapat mengarahkan perilaku
pada usaha untuk mencapai prestasi tertentu. Motivasi tumbuh dari dalam diri
sebagai manifestasi atas adanya kebutuhan yang harus dipenuhi.
Mahasiswa yang memiliki kebutuhan
untuk berprestasi akan cenderung untuk selalu menampakkan perilakuperilaku yang
mengarah pada pencapaian tujuan tersebut, yang tidak lain adalah memperoleh
prestasi sesuai dengan standar terbaik yang ditetapkan oleh masing-masing
individu. Standar prestasi biasa diukur
dengan membandingkan hasil pencapaian saat ini dengan hasil yang telah dicapai
sebelumnya secara pribadi.
Mahasiswa yang memiliki motivasi
berprestasi akan selalu berusaha dan bersungguhsungguh untuk memperoleh hasil
yang lebih baik dari pada hasil pencapaian sebelumnya. Atau ketika hasil yang
dicapai sebelumnya telah baik, mahasiswa tersebut akan terus berusaha untuk
mempertahankan prestasinya. Dan selanjutnya diteruskan dengan merencanakan
rumusan tujuan untuk berprestasi pada bidang-bidang yang lainnya. Motivasi
dalam diri individu tidak selamanya bisa stabil.
Kadang motivasi dalam diri individu
berada pada level-level tinggi, namun pada saatsaat tertentu juga memungkinkan
menurun hingga level-level rendah. Ketika motivasi dalam diri berada pada level
tinggi maka akan dibarengi dengan tindakan atau perilaku yang mengarah pada
pencapaian tujuan secara maksimal. Seseorang akan bersungguh-sungguh dan
bekerja keras dalam melaksanakan tugas-tugas yang diembannya. Begitu juga
sebaliknya ketika motivasi berada pada level rendah biasanya dibarengi dengan
tindakan atau perilaku yang tidak mengarah pada pencapaian tujuan.
Dia kurang bersungguh-sungguh dan
tidak bekerja secara maksimal dalam melaksanakan tugas. Mempertahankan dan
menjaga motivasi tetap stabil dalam diri individu bukanlah hal yang mudah.
Banyak hal yang mempengaruhi motivasi sehingga menjadi tinggi atau rendah. Dan
berdasarkan hasil penelitian dari beberapa tokoh belakangan ini terdapat
indikasi baru bahwa salah kecerdasan emosi mempunyai peranan sangat penting
dalam pembentukan motivasi diri. Menurut Douglas dalam bukunya yang berjudul
”Menuju Puncak Prestasi”, orang yang dewasa secara emosional akan jauh lebih
mampu memotivasi dirinya dibandingkan dengan orang yang secara emosional kurang
dewasa.
B. TUJUAN PENELITIAN
Mengingat pentingnya kecerdasan emosi dengan motivasi
berprestasi maka dengan itu penelitian kami ini bertujuan untuk :
1. Untuk
mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dan motivasi berprestasi pada
mahasiswa di Univ.Indonesia
2. Untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi
dengan motivasi berprestasi pada mahasiswa di Univ.Indonesia.
3. Untuk
mengetahui tingkat kecerdasan emosi pada mahasiswa Univ.Indonesia.
4. Untuk
mengetahui sumbangan efektif kecerdasan emosi dan motivasi berprestasi pada
mahasiswa Univ.Indonesia.
C. MANFAAT PENELITIAN
Melalui penelitian ini diharapkan agar
diperoleh bukti-bukti empiris mengenai hubungan antara kecerdasan emosi dan
keyakinan diri dengan kreativitas siswa akselerasi, sehingga penelitian ini
dapat diambil manfaatnya bagi kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar