Sejarah Kesehatan Mental
Sejarah kesehatan mental tidaklah sejelas sejarah ilmu kedokteran. Terutama masalah mental bukan masalah fisik yang dapat dengan mudah diamati dan terlihat. Terlebih lagi bila sudah terbiasa dengan tingkah laku sehari-hari seperti kerabat atau keluarga, gangguan mental sudah dianggap sebagai hal yang biasa, bukan sebagai suatu hal yang bersifat mengganggu.
Di Indonesia gangguan mental masih kurang terfokus dan diperhatikan. Terlebih lagi dengan tingkat pendidikan yang rendah, masyarakat Indonesia masih menganggap gangguan mental tersebut sering dikaitkan dengan kemistisan. Berikut ini adalah sejarah perkembangan kesehatan mental terutama di negara Amerika dan Eropa.
Tahun 1600 dan sebelumnya :
Pada masa ini, seringkali masyarakat mengira gangguan mental diakibatkan oleh roh-roh dekat lingkungannya, serta seringkali menjadi mediasi antara manusia dengan roh-roh yang ingin menyampaikan maksudnya. Oleh karena itu, sering kali mereka dianggap tidak sakit sehingga mereka tidak disingkirkan dan masih mendapat tempat di masyarakat.
Tahun 1692 :
Di Amerika, pengaruh imigran dari Eropa yang beragama Nasrani, sering dianggap sebagai terkena sihir atau guna-guna dari setan yang masuk ke dalam tubuhnya. Maka dari itu masyarakat takut dan membenci mereka yang mempunyai kekuatan sihir. John Locke (dalam Siswanto, 1997) menyatakan bahwa terdapat derajat kegilaan dalam diri setiap orang yang disebabkan oleh emosi yang memaksa orang untuk memunculkan ide-ide salah dan tidak masuk akal secara terus menerus. Pandangan John Locke ini bertahan di Eropa sampai abad ke- 18.
Tahun 1724 :
Pendeta Cotton Mather (1663-1728) mematahkan takhayul yang ada di masyarakat dengan memajukan penjelasan secara fisik tentang sakit jiwa itu sendiri. Pada saat ini, pendekatan secara medis mulai diperkenalkan dengan memberikan penjelasan masalah kejiwaan sebagai akibat gangguan yang terjadi di tubuh.
Tahun 1812 :
Tahun 1830-1860 di Inggris muncul optimisme dalam menangani pasien sakit jiwa dikarenakan berkembangnya teori dan teknik dalam menangani orang sakit jiwa. Tahun 1842 psikiater mulai muncul dan mendapat peran penting di rumah sakit menggantikan peran ahli hukum yang berperan menangani sakit jiwa pada waktu itu. Namun karena banyak mengalami kegagalan, maka muncul masa terapi pesimisme (therapeutic pesimism) dan dipengaruhi oleh pernyataan Darwin yang menyatakan bahwa gangguan mental adalah perkembangan evolusi sehingga merupakan bawaan dan tidak mungkin diubah lagi.
Tahun 1843 :
Hanya ada 24 rumah sakit dan 2.561 tempat tidur untuk menangani masalah penyakit mental di Amerika Serikat.
Tahun 1908
Pada tahun ini, diterapkan sikap asosiasi dengan tujuan yaitu memperbaiki sikap masyarakat terhadap penyakit mental dan penderita sakit mental, memperbaiki pelayanan terhadap penderita sakit mental, bekerja untuk pencegahan penyakit mental dan mempromosikan kesehatan mental.
Tahun 1909
Sigmund Freud mengunjungi Amerika dan mengajar psikoanalisa di Universitas Clark di Worcester, Massachusetts.
Tahun 1910
Emil Kraeplin pertama kali menggambarkan penyakit Alzheimer dan dia juga mengembangkan alat tes yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan epilepsi.
Tahun 1918
Asosiasi Psikoanalisa Amerika membuat aturan bahwa orang yang telah lulus dari sekolah kedokteran dan menjalankan praktek psikiatri yang dapat menjadi calon untuk pelatihan psikoanalisa.
Tahun 1920-an
Komite Nasional untuk Mental Higiene menghasilkan satu set model undang-undang komitmen yang dimasukkan ke dalam atura pada beberapa Negara bagian. Komite juga membantu penelitian-penelitian yang berpengaruh pada kesehatan mental, penyakit mental, dan treatmen yang membawa perubahan nyata pada system perawatan kesehatan mental.
Tahun 1930-an
Psikiater mulai menginjeksikan insulin yang menyebabkan shock dan koma sementara sebagai suatu treatmen untuk penderita schizophrenia.
Tahun 1940-an
Elektroterapi, yaitu terapi dengan cara mengaplikasikan listrik ke otak. Pertama kali di gunakan di rumah sakit Amerika untuk menangani penyakit mental. Pada tahun 1940-1950 dimulainya perawatan masyarakat bagi penderita gangguan mental di Inggris.
Tahun 1947
Fountain House di New York City memulai rehabilitasi psikiatrik orang yang mengalami sakit mental.
Tahun 1950
Dibentuk National Association of Mental Health (NAMH) yang merupakan merger dari tiga organisasi, yaitu National Committee for Mental Hygiene, National Mental Health Foundation, dan Psychiatric foundation.
Tahun 1952
Obat antipsikotik konvensional pertama, yaitu chlorpromazine, diperkenakan untuk menangani pasien schizophrenia dan gangguan mental utama lainnya.
Tahun 1960-an
Media inggris mulai mengungkapkan kesehatan mental dengan menampilkan orang-orang yang pernah mengalami sakit mental untuk menceritakan pengalaman mereka. Pada masa ini segala hal yang tabu berkaitan dengan gangguan mental mulai dibuka dan dibicarakan secara umum.
Tahun 1961
Thomas Szasz membuat tulisan yang berjudul The Myth of Mental Illness, yang mengemukakan dasar teori yang menyatakan bahwa “sakit mental” sebenarnya tidaklah betul-betul “sakit”, tetapi merupakan tindakan orang yang secara mental tertekan karena harus bereaksi terhadap lingkungan.
Tahun 1962
Ada 422.000 orang yang tinggal di rumah sakit untuk perawatan psikiatris di Amerika Serikat.
Tahun 1970
Mulainya deinstitusional massal. Pasien dan keluarga mereka kembali pada sumber-sumber mereka sendiri sebagai akibat kurangnya program-program bagi pasien yang yang telah keluar dari rumah sakit untuk rehabilitasi dan reintegrasi kembali ke masyarakat.
Tahun 1979
NAMH menjadi the National Mental Health Association (NMHA).
Tahun 1980
Munculnya perawatan yang terencana, yaitu dengan opname di rumah sakit dalam jangka waktu yang pendek dan treatmen masyarakat menjadi standar bagi perawatan penyakit mental.
Tahun 1990
NMHA memainkan peran penting dalam memunculkan Disabilities Act, yang melindungi warga Amerika yang secara mental dan fisik disable dari diskriminasi di beberapa wilayah, seperti pekerjaan, akomodasi public, transportasi, telekomunikasi, dan pelayanan pemerintah pusat dan local. Sementara itu, teknologi menggambarkan otak digunakan untuk mempelajari perkembangan penyakit mental utama dengan lebih baik lagi.
Tahun 1994
Obat antipsikotik atipikal yang bpertama diperkenalkan. Ini merupakan obat antipsikotik baru pertama setelah hampir 20 tahun penggunaan obat-obatan konvensional.
Tahun 1997
Peneliti menemukan kaitan genetic pada gangguan bipolar yang menunjukkan bahwa penyakit ini diturunkan.
Nara Sumber :
http://serigalamilita.wordpress.com/2012/03/24/kepribadian-sehat/
http://serigalamilita.wordpress.com/2012/03/24/kepribadian-sehat/
http://teni-karlina.blogspot.com/2013/03/konsep-sehat-sejarah-kesehatan-mental.html
Disusun Oleh : Tsalisa Afifah Amin Dayani
NPM : 17511193
Kelas : 2PA10
Mata Kuliah : Kesehatan Mental
Tidak ada komentar:
Posting Komentar