Rabu, 16 Mei 2012

kebudayaan "Korea"


Rumah
RUMAH KHAS KOREA

Hanok,rumah tradisional korea

Hanok tipe chogajip (rumah beratap jerami) di desa rakyat korea seoul
Arsitektur Korea dan Hanok
Masyarakat tradisional Korea memilih tempat tinggal berdasarkan geomansi. Orang Korea meyakini bahwa beberapa bentuk topografi atau suatu tempat memiliki energi baik dan buruk (dalam konsep eum dan yang) yang harus diseimbangkan. Geomansi memengaruhi bentuk bangunan, arah, serta bahan-bahan yang digunakan untuk membangunnya.
Rumah menurut kepercayaan mereka harus dibangun berlawanan dengan gunung dan menghadap selatan untuk menerima sebanyak mungkin cahaya matahari. Cara ini masih sering dijumpai dalam kehidupan modern saat ini.
Rumah tradisional Korea (biasanya rumah bangsawan atau orang kaya) dipilah menjadi bagian dalam (anchae), bagian untuk pria (sarangchae), ruang belajar (sarangbang) dan ruang pelayan (haengrangbang). Besar rumah dipengaruhi oleh kekayaan suatu keluarga.
Rumah-rumah ini memiliki penghangat bawah tanah yang disebut ondol yang berfungsi saat musim dingin.


Taman


Taman Korea
Taman korea adalah bentuk atau rancangan taman tradisional khas Korea. Walau taman Korea amat dipengaruhi konsep taman Tiongkok, rancang bangunnya memiliki keunikan tersendiri.
Karakterisitik taman Korea adalah kesederhanaan, alami dan tidak dipaksakan untuk mengikuti suatu aturan khusus. Dibanding taman Tiongkok dan taman Jepang yang memiliki banyak elemen pelengkap karena konsep mengimitasikan pemandangan asli, taman Korea mungkin lebih tampak kurang akan unsur pelengkap.
Taman Korea sangat mencolok dan sederhana karena selalu terdapat kolam teratai dengan bangunan paviliun di dekatnya. Kolam dihubungkan dengan aliran alami yang bagi orang Korea sangat indah untuk dipandang.
Taman-taman yang terkenal:
§  Poseokjeong dan Anapji, taman dari Silla, terletak di Gyeongju
§  Huwon, yang berada di dalam kompleks istana Changdeok di Seoul

Pakaian

Hanbok
Pakaian tradisional Korea disebut Hanbok (Korea Utara menyebut Choson-ot). Hanbok terbagi atas baju bagian atas (Jeogori), celana panjang untuk laki-laki (baji) dan rok wanita (Chima).
Orang Korea berpakaian sesuai dengan status sosial mereka sehingga pakaian merupakan hal penting. Orang-orang dengan status tinggi serta keluarga kerajaan menikmati pakaian yang mewah dan perhiasan-perhiasan yang umumnya tidak bisa dibeli golongan rakyat bawah yang hidup miskin.
Dahulu, Hanbok diklasifikasikan untuk penggunaan sehari-hari, upacara dan peristiwa-peristiwa tertentu. Hanbok untuk upacara dipakai dalam peristiwa formal seperti ulang tahun anak pertama (doljanchi), pernikahan atau upacara kematian.
Saat ini hanbok tidak lagi dipakai dalam kegiatan sehari-hari, namun pada saat-saat tertentu masih digunakan.

Kuliner

BIBIMBAP
Masakan Korea dan Masakan Istana Korea
Bentuk kuliner Korea dipengaruhi oleh kebudayaan pertanian mereka. Makanan pokoknya adalah beras. Hasil utama pertanian rakyat Korea adalahberas, gandum dan kacang-kacangan. Hasil laut pun melimpah seperti ikan, cumi-cumi dan udang, sebab Korea dikelilingi 3 lautan.
Kuliner Korea sebagian besar dibentuk dari hasil fermentasi yang sudah berkembang sejak lama. Contohnya adalah kimchi dan doenjang. Makanan fermentasi sangat berguna dalam menyediakan protein dan vitamin ketika musim dingin.
Beberapa menu makanan dikembangkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa khusus seperti festival atau upacara seperti ulang tahun anak yang ke-100 hari, ulang tahun pertama, perkawinan, ulangtahun ke-60, upacara pemakaman dan sebagainya. Pada peristiwa-peristiwa ini selalu dijumpai kue-kue beras yang berwarna-warni.
Makanan kuil berbeda dari makanan biasanya karena melarang penggunaan 5 jenis bumbu yang biasa dipakai seperti bawang putih, bawang merah,daun bawang, rocambole (sejenis bawang), bawang perai, jahe serta daging.
Makanan kerajaan (surasang) saat ini sangat terkenal karena sudah dapat dinikmati seluruh lapisan rakyat.






Teh


Dareye upacara teh korea
Teh Korea
Teh diperkenalkan di Korea dari Tiongkok sejak lebih dari 2000 tahun lalu ketika agama Buddha disebarkan. Teh digunakan dalam upacara-upacara persembahan. Bentuk kebudayaan teh bangsa Korea terukir dalam upacara teh Korea (Dado).

Festival

daeboreum
Kalender Korea
Kalender Korea didasarkan pada kalender lunisolar.
Kalender Korea dibagi dalam 24 titik putaran (jeolgi) yang masing-masing terdiri dari 15 hari dan digunakan untuk menentukan masa tanam atau panenpada masyarakat agraris pada zaman dahulu, namun pada saat ini tidak digunakan lagi. Kalender Gregorian diperkenalkan di Korea tahun 1895, tapi hari-hari tertentu seperti festival, upacara, kelahiran dan ulang tahun masih didasarkan pada sistem kalender lunisolar
Festival terbesar di Korea antara lain:
§  Seollal, imleknya Korea yang jatuh tepat bersamaan dengan tahun baru Imlek.
§  Daeboreum, festival bulan purnama pertama
§  Dano, festival musim semi
§  Chuseok, festival panen raya atau festival kue bulan
Lihat juga hari libur di Korea Utara dan hari libur di Korea Selatan.


Permainan

Permainan Yut
Banyak sekali permainan khas Korea seperti:
§  Baduk, igo versi Korea. Baduk sangat populer di kalangan orang tua.
§  Janggi, versi lama dari catur Tiongkok, Xiangqi
§  Yut, permainan keluarga yang sering dimainkan saat festival
§  Ssangnyuk, backgammon versi Korea
§  Chajeon nori, permainan tradisional perang-perangan antara dua kelompok orang
§  Ssireum, bergulat
§  Tuho, permainan melemparkan anak panah ke dalam pot
§  Geunetagi, permainan ayunan besar
§  Seokjeon, permainan melempar batu
§  Gakjeo, gulat asal zaman Tiongkok kuno




`gomawo for visit my blog and i hope you enjoyed guys`

kenapa remaja kebanyakan di DUNIA menyukai K-Pop ????


Sebelum boy band terkenal Super Junior (Suju) datang ke Indonesia, tidak sedikit masyarakat Indonesia yang telah mengenal k-pop. K-pop merupakan sebutan untuk berbagai jenis musik yang datangnya dari Korea Selatan.

Jenis musik yang ditawarkan bermacam-macam, mulai dari pop, dance, elctropop, hip-hop, rock, R&B, juga electronic. Berawal dari musik dan film, menyebarnya demam kebudayaan Korea Selatan di seluruh dunia ini dikenal dengan sebutan Hallyu.
Pecinta atau penyuka musik K-pop, biasa di sebut K-popers atau K-pop lovers. Meskipun awalnya K-pop hanya ditujukan untuk pasar Asia, lama kelamaan musik ini malah mendunia. saya sendiri adalah penyukka lagu-lagu K-pop, karena menurut saya musiknya enak didengar dan mudah diingat.

Bahkan kiprah beberapa grup penyanyi papan atas dari negeri Ginseng seperti Super Junior, SNSD, Big Bang, Wonder Girls, dan 2NE1 telah sampai ke daratan Eropa.
Jika awalnya sedikit orang yang berani mengakui suka mendengarkan lagu-lagu Korea, kini tidak sedikit orang yang bahkan menggunakan kata-kata berbahasa Korea dasar, yang bisa didapatkan dari mendengarkan lagu korea maupun melihat drama korea.
Saat ini, dengan mudah kita bisa menemui remaja banyak menggunakan kata-kata seperti oppa-panggilan adik perempuan untuk kakak laki-laki, omo-ungkapan kasihan atau kekagetan yang biasa diucapkan oleh orang Korea, gomawo-ucapan terimakasih kepada sesama teman, ataupun annyeonghaseyo-sapaan seperti halo atau hai.

Berikut adalah sejumlah alasan yang membuat remaja dunia menyukai K-Pop:

>> Musik Korea menawarkan aliran musik yang baru. Selain itu setiap beberapa bulan, perusahaan yang menangani boy band mengubah konsep bermusik dalam setiap album baru yang akan dikeluarkan.

>> Musik yang telah diusung boy/girl band Korea di awal pengenalannya, juga bisa diubah tiba-tiba. Musik K-pop cenderung berani mengubah jenis musik pada debut album berikutnya tanpa banyak melewati hal yang rumit.

>> Tidak seperti lirik lagu yang ditawarkan dari industri musik Barat yang banyak menceritakan mengenai seks dan gaya hidup kebarat-baratan, lirik lagu dalam musik k-pop masih cenderung sopan dan masih berisi mengenai janji dan kesetiaan, juga hal-hal yang berbau persahabatan.

>> Dari segi make-up atau dandanan, tampilan wajah orang Asia yang umumnya bermata sipit, bisa ditampilkan dengan imaje/mata besar menjadi hal baru yang menyenangkan untuk dilihat.

>> Di bidang fesyen atau gaya berpakaian, gaya berpakaian penyanyi Korea Selatan ini menawarkan gaya berpakaian yang unik. Tidak seperti gaya Harajuku yang terkenal di Jepang, namun tidak bisa diterapkan di Indonesia. Gaya Harajuku dari Jepang, cenderung terlalu ekstrim dan masih tidak wajar untuk di gunakan di Indonesia. Sedangkan gaya berpakaian yang dibawa dari negeri Ginseng, meskipun cenderung menggunakan pakaian berlapis, namun jauh lebih feminim dan inovatif.

>> Musik k-pop juga umumnya menampilkan tarian yang rapih dan inovatif yang bisa diikuti. Sehingga tidak sedikit dari boy/girlband memiliki kekhasan tarian masing-masing. Contohnya tarian dalam lagu milik Super Junior berjudul 'Sori-Sori,' lagu milik f(x) berjudul 'Nu ABO,' dan lagu 'Run Devil Run' milik SNSD.

>> Tidak hanya mengandalkan tampang ganteng dan cantik, artis-artis k-pop umumnya melewati waktu yang panjang, yang memang telah dipersiapkan sejak muda untuk menerima kesuksesannya saat ini.

>> Karena memang dipilih untuk dipersiapkan jadi bintang, tidak heran penyanyi maupun bintang k-pop dibekali dengan berbagai macam keterampilan yang bisa mendukung karir masa depannya. Tidak heran mereka menjadi arti dengan banyak bakat.

>> Selebihnya, tampilan wajah yang cantik dan ganteng bak manekin juga tidak terlepas dari kontribusi besar, yang menyebabkan k-pop sangat disukai. Terlepas dari hasil operasi plastik yang banyak dilekatkan dengan orang terkenal di Korea Selatan.

Sehingga tidak heran jika semua hal yang berhubungan dengan hallyu hari ini, sering kali menjadi trending topic pembicaraan di berbagai media sosial. Tidak hanya di tanah air tapi juga di seluruh dunia. Selebihnya, kesukaan terhadap aliran musik tertentu kembali kepada selera masing-masing orang.