Rumah
RUMAH KHAS KOREA
Hanok,rumah tradisional korea
Hanok tipe chogajip (rumah
beratap jerami) di desa rakyat korea seoul
Arsitektur
Korea dan Hanok
Masyarakat
tradisional Korea memilih tempat tinggal berdasarkan geomansi.
Orang Korea meyakini bahwa beberapa bentuk topografi atau suatu tempat memiliki energi
baik dan buruk (dalam konsep eum dan yang)
yang harus diseimbangkan. Geomansi memengaruhi bentuk bangunan, arah, serta
bahan-bahan yang digunakan untuk membangunnya.
Rumah menurut
kepercayaan mereka harus dibangun berlawanan dengan gunung dan menghadap
selatan untuk menerima sebanyak mungkin cahaya matahari. Cara ini masih sering
dijumpai dalam kehidupan modern saat ini.
Rumah
tradisional Korea (biasanya rumah bangsawan atau orang kaya) dipilah menjadi
bagian dalam (anchae), bagian untuk pria (sarangchae), ruang
belajar (sarangbang) dan ruang pelayan (haengrangbang). Besar
rumah dipengaruhi oleh kekayaan suatu keluarga.
Rumah-rumah ini
memiliki penghangat bawah tanah yang disebut ondol yang
berfungsi saat musim dingin.
Taman
Taman Korea
Taman korea
adalah bentuk atau rancangan taman tradisional khas Korea. Walau taman Korea
amat dipengaruhi konsep taman Tiongkok, rancang bangunnya memiliki keunikan
tersendiri.
Karakterisitik
taman Korea adalah kesederhanaan, alami dan tidak dipaksakan untuk mengikuti
suatu aturan khusus. Dibanding taman Tiongkok dan taman Jepang yang memiliki
banyak elemen pelengkap karena konsep mengimitasikan pemandangan asli, taman
Korea mungkin lebih tampak kurang akan unsur pelengkap.
Taman Korea
sangat mencolok dan sederhana karena selalu terdapat kolam teratai dengan bangunan paviliun di
dekatnya. Kolam dihubungkan dengan aliran alami yang bagi orang Korea sangat
indah untuk dipandang.
Taman-taman
yang terkenal:
§
Poseokjeong dan Anapji,
taman dari Silla, terletak di Gyeongju
§
Huwon,
yang berada di dalam kompleks istana Changdeok di Seoul
Pakaian
Hanbok
Pakaian
tradisional Korea disebut Hanbok (Korea Utara menyebut Choson-ot). Hanbok terbagi atas baju bagian atas (Jeogori),
celana panjang untuk laki-laki (baji) dan rok wanita (Chima).
Orang Korea
berpakaian sesuai dengan status sosial mereka sehingga pakaian merupakan hal penting.
Orang-orang dengan status tinggi serta keluarga kerajaan menikmati pakaian yang
mewah dan perhiasan-perhiasan yang umumnya tidak bisa dibeli golongan rakyat
bawah yang hidup miskin.
Dahulu, Hanbok
diklasifikasikan untuk penggunaan sehari-hari, upacara dan peristiwa-peristiwa
tertentu. Hanbok untuk upacara dipakai dalam peristiwa formal seperti ulang tahun anak pertama (doljanchi), pernikahan atau upacara
kematian.
Saat ini hanbok
tidak lagi dipakai dalam kegiatan sehari-hari, namun pada saat-saat tertentu
masih digunakan.
Kuliner
BIBIMBAP
Masakan Korea dan Masakan Istana Korea
Bentuk kuliner
Korea dipengaruhi oleh kebudayaan pertanian mereka. Makanan pokoknya adalah beras.
Hasil utama pertanian rakyat Korea adalahberas, gandum dan kacang-kacangan. Hasil laut pun melimpah
seperti ikan, cumi-cumi dan udang,
sebab Korea dikelilingi 3 lautan.
Kuliner Korea
sebagian besar dibentuk dari hasil fermentasi yang sudah berkembang sejak lama.
Contohnya adalah kimchi dan doenjang. Makanan fermentasi sangat berguna
dalam menyediakan protein dan vitamin ketika musim dingin.
Beberapa menu
makanan dikembangkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa khusus seperti
festival atau upacara seperti ulang tahun anak yang ke-100 hari, ulang tahun
pertama, perkawinan, ulangtahun ke-60, upacara pemakaman dan sebagainya. Pada
peristiwa-peristiwa ini selalu dijumpai kue-kue beras yang berwarna-warni.
Makanan kuil
berbeda dari makanan biasanya karena melarang penggunaan 5 jenis bumbu yang
biasa dipakai seperti bawang putih, bawang merah,daun bawang, rocambole (sejenis
bawang), bawang perai, jahe serta daging.
Makanan
kerajaan (surasang) saat ini sangat terkenal karena
sudah dapat dinikmati seluruh lapisan rakyat.
Teh
Dareye upacara teh korea
Teh Korea
Teh diperkenalkan
di Korea dari Tiongkok sejak
lebih dari 2000 tahun lalu ketika agama Buddha disebarkan. Teh digunakan dalam
upacara-upacara persembahan. Bentuk kebudayaan teh bangsa Korea terukir dalam upacara teh Korea (Dado).
Festival
daeboreum
Kalender Korea
Kalender Korea
didasarkan pada kalender lunisolar.
Kalender Korea
dibagi dalam 24 titik putaran (jeolgi) yang masing-masing terdiri dari
15 hari dan digunakan untuk menentukan masa tanam atau panenpada masyarakat
agraris pada zaman dahulu, namun pada saat ini tidak digunakan lagi. Kalender Gregorian diperkenalkan
di Korea tahun 1895, tapi hari-hari tertentu seperti festival,
upacara, kelahiran dan ulang tahun masih didasarkan pada sistem kalender lunisolar
Festival
terbesar di Korea antara lain:
§
Seollal, imleknya Korea yang jatuh tepat
bersamaan dengan tahun baru Imlek.
§
Daeboreum, festival bulan purnama pertama
§
Dano,
festival musim semi
§
Chuseok, festival panen raya atau festival kue
bulan
Lihat juga hari libur di Korea Utara dan hari libur di Korea
Selatan.
Permainan
Permainan Yut
Banyak sekali
permainan khas Korea seperti:
§
Janggi,
versi lama dari catur Tiongkok, Xiangqi
§
Yut,
permainan keluarga yang sering dimainkan saat festival
§
Ssangnyuk, backgammon versi Korea
§
Chajeon nori,
permainan tradisional perang-perangan antara dua kelompok orang
§
Ssireum, bergulat
§
Tuho,
permainan melemparkan anak panah ke dalam pot
§
Geunetagi,
permainan ayunan besar
§
Seokjeon,
permainan melempar batu
§
Gakjeo,
gulat asal zaman Tiongkok kuno
`gomawo for visit my blog and i hope you enjoyed guys`
`gomawo for visit my blog and i hope you enjoyed guys`